Oleh : Mohammad Zuhry
mdzhabkepanjen
|
To Rayon Nusantara, dalam rangka memperingati Hari Lahir
(HARLAH) yang ke 4. “Satu Cita, Nusantara”.
Perjalanan yang sudah cukup lumayan panjang telah menuliskan
banyak sejarah dalam sebuah pergerakan, Orientasi
besar dalam organisasi telah menjadikan motivasi yang sah untuk kita capai
sebagai anggota maupun kader yang sangat dibanggkan dan diharapkan. Semua itu
tak lepas dari tujuan dan harapan cita-cita individual yang ada dalam diri.
Kalau kita berangkat dari sebuah kesadaran perbedaan bukanlah hal yang haram
dalam setiap pemikiran melainkan suatu hal yang wajib untuk kita lakukan,
selaras dengan evolusinya pengetahuan yang tak pernah habis dimakan zaman.
Perjumpaan dengan organisasi lalu
masuk berkecipung di dalamnya bukanlah hal kebetulan yang kita lakukan,
semuanya adalah bagian dari rencana, maka dari itu perlu kita gali sedalamnya,
supaya mengetahui substansi dari apa yang kita lakukan. Nusantara adalah sebuah
cerminan dari kerakyatan dan kebangsaan yang mengalir di Indonesia. Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bukanlah hal yang remeh dari setiap kata
tentang nama ini, semuanya memiliki arti yang cukup luas dan koheren dalam
kehidupan yang beragama dan berbangsa. Bergerak dalam sebuah organisasi tidak
hanya bergerak dengan tangan hampa, atau bergerak dengan pikiran kosong,
melainkan perlunya kita faham dari substansi yang disampaikan. Mahasiswa adalah
status saat ini yang kita pakai, setidaknya sedikit banyak mengalir tentang
pengetahuan itu. Islam adalah agama yang cukup dominan di Negara ini,
seharusnya mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang ada bukan sok kuasa lalu
mengdiskreditkan yang minoritas. Indonesia Negara yang kaya dalam SDA nya dan
kaya budaya beragam kepercayaan yang menghiasi di sekitar kehidupan kita, namun
kita tetap damai berdampingan.
Nusantara (rayon) nama yang hadir
dalam gejolak diskusi panjang yang menguras pikiran, bukan nama yang hadir
dalam lotre arisan di pasar, melainkan hadir dalam perjuangan dengan kemampuan
untuk mencapai harapan setiap bangsa dan bahkan Negara. Nusantara bukanlah hal
yang kecil, forum ini luas seluas samudra biru di lambangnya. Seharusnya nama
adalah cermin dari siapa yang memakainya, ini tentang jalan dan proses jika
bermain-main maka sampai akhir kita akan dipermainkan oleh orang-orang yang
jauh namun ilmu konyolnya menguras Negara ini dengan dekat, bahkan di depan
muka kita sendiri. Ini adalah tingkatan bawah dari beberapa perjuangan yang
ada, melawan memang mudah tapi membawa senjata cukuplah sulit, tamengmu boleh cukup
kuat kalau hanya diam maka akan hancur pula nuasantara ini, sementara yang menghantam
semakin berkembang penghancurnya.
Lalu apa yang harus dilakukan?? Memang tidaklah terlalu sulit akan tetapi membutuhkan waktu yang panjang saja. Hidup dalam organisasi bukanlah hanya menjadi pendengar setia dari orang-orang yang pintar, bukanlah sekedar bergerak kesana-sini tanpa kita tahu apa yang didapatkan. Manusia butuh nutrisi pemikiran yang mula-mula dimulai dari diri sendiri, Cobalah kita merenung sejenak, pintar itu bukan tujuan melainkan itu hadiah, sukses itu bukan tujuan melainkan hanya hadiah dari sebuah proses yang kita lalui sebelumnya. Akal kita tidak akan semerta-merta menerima dengan mudahnya bahwa orang pintar itu hanya diam dan tidur saja. Jadi jadikan semua itu adalah proses, manusia ini makhluk yang cerdas mampu memetakkan yang mana yang lebih baik, kita sudah dewasa, Nusantara pun sudah dewasa, dan aku mulai bangga setelah melihat semangat juang beberapa saja dalam bagian besar yang ada.
Lalu apa yang harus dilakukan?? Memang tidaklah terlalu sulit akan tetapi membutuhkan waktu yang panjang saja. Hidup dalam organisasi bukanlah hanya menjadi pendengar setia dari orang-orang yang pintar, bukanlah sekedar bergerak kesana-sini tanpa kita tahu apa yang didapatkan. Manusia butuh nutrisi pemikiran yang mula-mula dimulai dari diri sendiri, Cobalah kita merenung sejenak, pintar itu bukan tujuan melainkan itu hadiah, sukses itu bukan tujuan melainkan hanya hadiah dari sebuah proses yang kita lalui sebelumnya. Akal kita tidak akan semerta-merta menerima dengan mudahnya bahwa orang pintar itu hanya diam dan tidur saja. Jadi jadikan semua itu adalah proses, manusia ini makhluk yang cerdas mampu memetakkan yang mana yang lebih baik, kita sudah dewasa, Nusantara pun sudah dewasa, dan aku mulai bangga setelah melihat semangat juang beberapa saja dalam bagian besar yang ada.
Pasang surut dalam perkembangannya
itu seharusnya membuat nusantara semakin dewasa kedepannya, regenerasi yang
baik dan bagus dalam intelektual dan spiritual didalam Nusantara (rayon) akan
berpengaruh besar dalam Nusantara yang sesungguhnya.
Rayon nusantara memang inilah bingkai
kecil yang terus menghiasi dan terus mengawali perjuanganku secara pribadi,
mungkin terlihat kecil tapi tetap dia memberikan cara yang hebat. Dan salah satu
terlihatnya kekuatan dalam diri adalah kita mampu bersikap dewasa melawan.
Menemukan dan menerima apa yang terjadi dalam kehidupan yang nyatanya hanya ada
satu misteri yaitu untuk melihat dan menebak apa yang terjadi kedepan, maka
tidaklah bisa dan itulah misteri kita. Janganlah terlalu melihat kedepan
melakukan yang terbaik pada kehidupan sekarang maksudnya detik ini adalah
bentuk dari rasa sayang kita pada masa depan kita, implikasi yang terjadi tidak
akan jauh berbeda.
Nusatara ini hanya harapan kecil saja
yang sulit untuk saya wujudkan, dan selamat Hari Lahir (HARLAH) yang ke
empat, perjuangan dan harapan
yang tidak pernah selesai harus membuat benar-benar matang melawan penjarahan
pemikiran yang masih berlanjut sampai saat ini.
Salam Pergerakan..!!! : kabupaten
Malang STF AL_Farabi 13/Mei/2016
0 komentar :
Posting Komentar