Namun ternyata
kemerdekaan itu belum berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Indonesia masih dinilai miskin diusianya yang ke-70.
Penilaian itu
diungkapkan oleh Wakil Presiden RI ke-9 Hamzah Haz. Menurut Hamzah, Indonesia
saat ini masih miskin, baik secara harta maupun akhlak.
“Bangsa kita ini
miskin kaffah, miskin total. Miskin harta, miskin akhlak. Nukan tidak ada yang
bagus, ada tapi 10-15 persen,” ungkap Hamzah Haz saat berbincang dengan
detikcom di kediamannya di Patra Kuningan, Jakarta Selatan.
Hamzah bukan
tanpa alasan dalam memilik pandangan seperti itu. Menurutnya Indonesia yang
kaya sumber daya alam dan sumber daya manusia tidak menempatkan pendidikan
sebagai pilar utama pembangunan.
“Harusnya
simultan bidang ekonomi, terkait SDM. Jadi pendidikan tidak dibiarkan berjalan,
gedung saja dibangun, tapi biaya pendidikan dibayar orang tua. Akibatnya
rata-rata hanya kelas 1 SMP, sarjana berapa persen? jadi kalau hanya tamat 1
SMP, apa pekerjaan kita? ” tutur eks Ketum PPP dua periode ini.
Hamzah
mencontohkan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand yang pada
masa pembangunannya menitikberatkan kepada bidang pendidikan. Terlepas dari
itu, banyak para sarjana yang tidak terjun di dunia kerja tidak sesuai dengan
kuliahnya.
“Karena tidak
menitik beratkan kepada pendidikan, akibatnya SDA tidak bisa kita kelola
sendiri, kita jual barang gelondongan, SDM kita jual TKI/TKW, coba masuk akal
ngga, Malaysia negara kecil. Kok tenaga kerja kita hampir 2 juta, SDA juga
terbatas, kok kita numpang kerja disana. apa yang salah itu?” jelasnya. (ega/mad)
Dilansir dari www.news.detik.com
0 komentar :
Posting Komentar