Sejarah telah menuliskan perkelanaanku
salam yang aku kirimkan masih belum
tersampaikan
bunga yang aku tanam masih belum berbunga
seakan terdiam di trowongan tak bercahaya
Aku tak bisa menuliskan tentangmu
karna Engkau telah menjadi diriku
yang harus aku bahagiakan
tapi aku semakin tak kenal dirikudi saat masa semakin membawamuengkau masih tersenyum seakan tak tauwalau Tanyamu masih belum terjawab
aku mulai bingung
harus kelana kemana
sekelilingku kelam dengan ceritaku
aku tak harus bilang menyesal
namun aku menyesal masih belum menjawabmu
menangis menatap saat tidurmutidurmu yang lelap karna kelelahan demi
harapanbumi yang seakan tak bersahabat bagimuusahamu yang masih belum seberapaseakan di permainkan oleh alammereka bilang tak menyesal
tapi hanya tersenyum dengan mandi keringat
haruskah aku tersenyum???
seharusnya aku membelikanmu baju baru
menuntunmu untuk lebih tersenyum
derap langkahku semakin berat
menjeritku di tengah malam dengan secangkir
kopi,sedangkan mereka meneteskan air sucinya
dengan menyebut_nyebut namaku
aku sering mengingatnya
namun terkadang aku mendoakanmu
“aku pun ingin terbang,”dari balik pingitandinding karsanya melayangmenyeberang samudra lampaui benuamenyerak cita-cita semerbakdimana dan dimana seakan terprofokasi waktu
sebenarnya aku ingin kembali
membawa seribu ton padi
dengan rumah yang nyaman seperti bayangan
dan harapannya
aku ingin pulang dengan pelukan bahagianya
padaku
tapi tanganku masih kosong
aku takut mereka menangis menelan harapan
yang masih terkubur dalamaku tak ingin menjadi malin di dalam hatinya
ada yang lupa kalau mereka pahlawan,
tapi tidak denganku.!!!
Seribu kata dalam satu ungkapan
Impianmu adalah harapanku
Di tengah kerasnya badai kehidupan
aku masih berjuang menjadi pendobrak
pemecatan
dari kerjaanmu
Abd Rosi
0 komentar :
Posting Komentar