Malang – Selasa ba’da Isya’ (20/10),
Masjid Miftakhul Jannah penuh sesak oleh sahabat-sahabat. Lantunan
Istighosah memenuhi ruangan 9 x 9 tersebut. Diawali dengan khidmat,
rangkaian Harlah PMII Country ini dihadiri oleh seluruh anggota, kader,
dan alumni PMII Country. Suasana kebersamaan dan kebahagiaan terpancar
dari rona wajah sahabat-sahabati. Sebab, PMII Country telah menginjak
umur yang ke-11.
Dalam sambutannya, Mukhlas, Ketua
Komisariat menyampaikan, “PMII punya kewajiban berdakwah Islam
ahlussunah wal jamaah. Kader-kader PMII tidak hanya mampu mengkritisi
kebijakan pemerintah, tetapi juga harus mampu menjadi muslim-muslim
sejati.” Tema yang diusung pada acara kali ini adalah Islam dan
Indonesia. Sesuai tema yang diusung dan arahan Ketua Umum PB PMII
tentang tiga tempat aktivitas PMII, lokasi kegiatan pun diletakkan di
Masjid sekitar komisariat.
Kemeriahan semakin menjadi ketika
pembawa acara menyebutkan beberapa nama. Hingga berkali-kali pembawa
acara mengingatkan untuk tidak bertepuk tangan, karena acara bertempat
di Masjid. Nama-nama itu merupakan pilihan panitia sebagai peserta
MAPABA terbaik. Memang sejak dua minggu lalu, tiga rayon yang berada di
bawah naungan PMII Country telah menjalankan kegiatan kaderisasi formal
tersebut.
Di penghujung acara, Ustad Achmad Dhofir
Zuhri memberikan mauidhoh hasanah tentang Islam Indonesia. Beliau
membahas bagaimana sejarah tebentuknya kelompok ekstremis, baik yang
kanan ataupun yang kiri. Beliau juga menjelaskan, “Kalau mereka senang
melakukan takfiri (mengkafirkan), tasyriki
(mensyirikkan), dan membid’ahkan, berarti itu kelompok Islam ekstrim
kiri. Tetapi, kalau apa-apa dibolehkan, tidak sholat boleh asal berbuat
baik, tidak puasa boleh asal sering membantu tetangga, maka itu adalah
kelompok ekstrim kanan yang liberal. Semuanya adalah by design oleh Amerika.”
Beliau juga memberikan wejangan kepada
anggota dan kader PMII untuk tidak bermalas-malasan. Kata beliau, dengan
mengambil dari sebuah hadits, beliau menjelaskan bahwa tidaklah
seseorang itu bertaubat kecuali dia menambah wawasannya. Beliau juga
mendorong sahabat-sahabat untuk mengetahui sejarah Islam dan Indonesia,
agar kecintaan terhadap Islam dan Indonesia bukan cinta yang palsu.
“Islam itu Agama yang besar, Indonesia juga Negara yang Besar, jika dua
ini bersinergi maka akan terwujud peradaban yang tinggi.” imbuhnya.
Acara ini pun diakhiri pada pukul 20.30 dengan do’a yang dipimpin
langusng oleh Ustad Dhofir.
Selamat Hari Lahir ke-11. Semoga, PMII Country selalu jaya. Amiien. (Mim)
0 komentar :
Posting Komentar