Puisi-Puisi Mawardi Stiawan

Doa akhir tahun

Tuhan,
Ketika malam begitu gelap.
Aku sepenuhnya merindukanmu
Sebelum gelap benar-benar datang.

Malang, 2014

Di Rumah Senja

Tanggal rindu di matamu
Kini berguguran lalu ke lautan waktu
Entah keberapa kalinya
Rinduku menjadi racun dalam kalbu

Aku menari dalam kesunyian
Dari ayat malam
Bersalam dalam doa
Ketika selimut tuhan
Menjadi muara dalam pelarian rindu

Malam benar-benar tenggelam di perut bulan
Sepi dan kesunyian menjadi bantal dalam tidur panjangku

Dan di rumah senja itu,
Aku menjadi utuh dalam rinduku sendiri

Malang, 2014

Jalan Kepulangan

Menarilah dalam jiwaku
Tidur mendengkur
Hingga aku benar-benar terlelap
Sebab pada jalan kepulangan

Segala sunyi menjadi sajadah sujud kalbu
Cermin pada bermula pintu rumah
Dari waktu mengakar kisah

Bawalah segala rindu yang pernah kau tanam
Pikiranku lindap pada kebulatan bulan
Menggeliat melebur
Lalu berlalu bersama waktu

Malang, 2014

Siluit Desember

Di kedalaman matamu
Aku mengembara bulan
Dari ketajaman waktu

Malang, 2014

Surat Akhir Desember

I/
Ay, tak perlu kau jatuhkan airmata karena bulan tenggelam dalam ingatan. Dan tanggal-tanggal menjadi pemandangan terindah di dinding rumah. Dan kamu perlu ingat, Ay. Setiap kenangan yang terjatuh dari tangkai hari adalah sejarah.

II/
Bulan dan matahari yang selalu kita tiduri dalam harapan menjadi nyanyian hati sebelum pagi benar-benar pergi. Angin malam risau. Menari menjadi bayang-bayang. Saat kita hanya mampu terbayang dalam bayang-bayang sendiri.

Bukankah kita mengerti! senja selalu datang ketika matahari sudah pergi. Begitu halnya dengan mimpi-mimpi ketika mampu di tiduri pada kasur angan-angan. Lalu tenggelam bersama waktu.

III/
Dan kali ini, kita sedang memasuki bulan senja. Begitu dahsyatnya waktu berlalu. Hingga akhirnya, semuanya akan berakhir saat tanggal tenggelam di matamu.

Sekali lagi aku katakan, tak usa ada airmata. Karena kenangan, terlanjur menjadi baju dalam usia.

VI/
Bulan tempat kita bercermin dari segala arah
Menjadi doa setiap usaha lalu
Menjelma sejarah

Malang, 2014

Mawardi Stiawan, lahir di Sumenep Madura. Mahasiswa Unitri Malang, kini tinggal di Malang.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com